Judul: Metode Penafsiran Al-Qur'an Menurut Imam Al-Ghazali
Oleh: Bustanol Arifin
ABSTRAK
Di antara metode tafsir yang berkembang pada masa al-Ghazali adalah tafsir dengan corak su>fi dan fiqhi. Ketika itu, tafsir su>fi cenderung mengabaikan sisi zahir ayat dan sumber-sumber yang diperoleh secara ma's\u>r, sehingga penafsiran terhadap al-Qur'an menjadi tidak terkontrol dan sangat membahayakan terhadap pemahaman religius. Sementara metode tafsir fiqhi> yang berkembang saat itu terlalu kaku memegang sisi zahir dan sumber-sumber ma's\u>r dalam menafsirkan dan memahami al-Qur'an, sehingga al-Qur'an nampak hanya sebagai dogma hukum yang statis dan beku.
Menyikapi fenomena tersebut, imam al-Ghazali berusaha menawarkan sebuah metode penafsiran komprehensif terhadap al-Qur'an. Dengan metode penafsirannya ini, ia berusaha mendamaikan tafsir tekstual dan kontekstual, eksoterik dan esoterik serta ma's\u>r dan ra'yu. Memang selama ini sosok al-Ghazali lebih dikenal sebagai tokoh sufi daripada seorang mufasir al-Qur'an, padahal al-Ghazali sendiri konon pernah menulis kitab tafsir dengan judul Ya>qu>t al-Ta'wi>l fi> Tafsi>r al-Tanzi>l (Mutiara Ta'wil dalam Penafsiran al-Qur'an) yang terdiri dari 40 jilid dan bahkan dalam magnum opusnya yang berjudul Ihya>’ ‘Ulu>m al-Di>n, al-Ghazali menyediakan bab khusus yang memuat tentang etika membaca dan memahami al-Qur’an di samping ada juga karya beliau yang secara khusus mengkaji tentang al-Qur’an, yaitu Jawa>hir al-Qur'a>n wa Duraruhu.
Dengan demikian, untuk mengetahui secara detail mengenai tawaran metodologis penafsiran al-Ghazali terhadap al-Qur’an, maka permasalahan yang perlu dijawab adalah: Bagaimana metode penafsiran al-Qur'an yang ditawarkan oleh al-Ghazali? dan bagaimana aplikasi penafsirannya terhadap ayat-ayat al-Qur’an?
Untuk mendapatkan data yang obyektif dari permasalahan tersebut di atas, maka penyusun menggunakan metode deskriptif-analitis yakni mencoba mendeskripsikan metode penafsiran yang ditawarkan oleh al-Ghazali beserta faktor yang melatarinya serta menganalisa peta metodologis dari penafsirannya.
Dalam Jawa>hir al-Qur'a>n wa Duraruhu, al-Ghazali membuat klasifikasi
Dari sini dapat dilihat, betapa metode penafsiran yang ditawarkan al-Ghazali memiliki keistimewaan tersendiri, terutama terletak pada kemampuannya memberi tempat pada berbagai metode penafsiran sesuai proporsinya dalam memahami dan menafsirkan ayat-ayat al-Qur’an, dengan tetap mempertimbangkan nilai aqidah, is}la>h (syari’ah),dan akhlak. Pola penafsiran ini juga membuka kreatifitas dan produktifitas metode penafsiran di kalangan ummat Islam sehingga al-Qur’an akan mampu aktual di tengah-tengah ummatnya dalam berbagai konteks dan zaman.
terima kasih mbak info tafsir nya
BalasHapusjadi tambah ilmu
tengkyu
makasih semua infonya.....
BalasHapusterimah kasih atas informasinya tentang metode penafsiran al-Ghazali. terusterang bahwa baru kali ini sy memahami secara jelas bahwa Imam adalh juga seorang mufassir. selama ini kta banyak mengetahui bahwa beliau adalah ahli fikh, filsafat dan tasawuf. bgman caranya klu kita ingin mengambil data skripsi tersebut?
BalasHapus