Judul: Kelebihan Sebagian Laki-Laki atas Sebagian Perempuan Perspektif Al-Qur’an (Kajian Semantik terhadap
Oleh: Muh. Nur Ikhwan
ABSTRAK
Dalam tafsir-tafsir klasik dan pertengahan, kaum laki-laki digambarkan lebih superior dibanding perempuan, ayat yang dijadikan legitimasi dari hal tersebut adalah Q.S. al-Nisa>’(4): 34. Ayat ini juga dipahami sebagai legitimasi kepemimpinan laki-laki atas perempuan (secara umum), padahal term-term yang digunakan al-Qur'an untuk mengungkapkan istilah kepemimpinan adalah: khilafah dan derivasinya diulang sembilan kali, kemudian ima>mah dan derivasinya diulang empat kali, wali> dan derivasinya diulang lima kali, dan al-mulk dan derivasinya diulang
Kajian penulis dalam penelitian ini berada pada wilayah teks al-Qur’an dengan menggunakan kajian linguistik yaitu kajian semantik, signifikansi dari penelitian ini adalah untuk melihat secara kritis maksud dari Q.S. al-Nisa>’(4): 34 dengan kajian semantik yang secara etimologi merupakan ilmu yang berhubungan dengan fenomena makna. Dalam hal ini penulis menggunakan semantik leksikal, dengan topik kajian teori
Dari penelitian ini ditemukan, bahwa sebenarnya Q.S. al-Nisa>’(4): 34 tidak tepat dijadikan legitimasi kepemimpinan laki-laki atas perempuan (secara umum), karena ayat ini berbicara mengenai kepemimpinan dalam konteks keluarga, dibuktikan dengan adanya penyebutan pemberian nafkah dalam ayat tersebut. Secara normatif pemberian nafkah hanya wajib diberikan dalam jalinan dan ikatan rumahtangga. Dalam ayat tersebut, kata qawwa>mu>na tidak berkolokasi dengan kata al-z\akar tetapi berkolokasi dengan al-rija>l. Dalam al-Qur’an istilah yang digunakan untuk menyebutkan laki-laki dan perempuan ada dua jenis yang pertama al-rija>l dan al-nisa>’ (digunakan untuk menyebut laki-laki dan perempuan dalam arti gender), yang kedua al-z\akar dan al-uns\a (digunakan untuk menyebut laki-laki dan perempuan dalam arti jenis kelamin). Penggunaan kata fad}l dalam al-Qur’an tidak selalu menunjukkan kelebihan yang absolut karena ukuran kemuliaan di sisi Tuhan adalah prestasi dan kualitas tanpa membedakan etnik dan jenis kelamin. Sedangkan kelebihan laki-laki atas perempuan adalah bersifat kasbi, karena bersifat kasbi perempuan memperoleh peluang yang sama dengan laki-laki sesuai dengan fungsinya masing-masing yang saling melengkapi satu sama lain, sebagaimana disebutkan dalam Q.S. al-Baqarah(2): 187. dan Q.S. al-Nisa>’(4):124.
sy lg bingung nyari judul skripsi..sy di tafsir hadits..izin downlod buat panduan ya??
BalasHapusSy Muhammad Arif.
BalasHapusapakah ada contoh skripsi yg bisa di download???
sama aku juga lagi ingung cari judul skripsi.aku punya rencana mengenai konsep nama-nama hewan dalam alquran.bagaimana mnrut anda?
BalasHapuskira-kira kalau judul skripsi tentang konsep ulama dalam tafsir al-mishbah bagus apa kaga?
BalasHapusaf1 ne jg anak tfsir hadits bengkulu, ne mau nulis skripsi n rncnanya pingn ngangkat hadits kaffi, hadis panduannya orang syia'h kira2 mnurt tmn2 gmn?n rfrensinya jg gmn y?ne mnt sarn n usulx!!syukrn.
BalasHapusass, q anak TH juga. q lagy nyari judul bwt skripsi... q maunya ambil tema yang tafsir coz aq g terlalu bisa kalo tentang hadis. menurut anda tentang apa yg mudah?
BalasHapusQ juga lagi cari masalah yang berkaitan tentang al-Qur'an atau hadits buat judul skripsi Q,,
BalasHapusQ juga anak tafsir hadits,,
mudah-mudahan kita cepet dapet solusi ya,,,
aamiin
bagusnya tafsir muqarran.
BalasHapusapa variabel dependent dan independent dari judul di atas ya??
BalasHapus